Cukup lama vakum dari tulis menulis, sejak tulisan-tulisanku dibaca mama dab belum menemukan media baru yamg lebih aman dari jangkauan orang-orang menyebalkan yang tidak mengerti. Untuk orang-orang yang tidak ekspresif seperti aku mungkin menulis adalah cara yang tepat untuk mengungkapkan isi hati dan otak. Meski punya blog tapi malas rasanya, tiba-tiba semua yang ada di otak menguap sendiri saat berhadapan dengan komputer. Fokus menjadi kacau karena yang terlintas selalu online Facebook, situs jejaring sosial yang sedang naik daun itu.

Entah kenapa sepertinya ada sensasi dan nilai seni tersendiri saat pena meliuk-liuk  dan menghasilkan guratan-guratan tulisan di atas kertas. Mungkin di era modern seperti ini menulis dengan diary atau apapun itu yanga berbentuk kertas sudah dianggap klasik. Karena dinilai sudah tidak poraktis dan efisien lagi dan karena adanya isu global warming yang santer manganjurkan untuk meminimalisir penggunaan kertas dan segala sesuatunya serba terkomputerisasi.